Advertise

 

Intoleransi Laktosa

Istilah intoleransi laktosa diterapkan pada perkembangan karakteristik gejala setelah mengkonsumsi laktosa, diantaranya nyeri abdomen, kembung, diare, dan muntah khususnya pada remaja. 

Intoleransi terhadap makanan yang mengandung laktosa (terutama produk susu) sering terjadi. Di Eropa dan Amerika Serikat, prevalensinya adalah 7 sampai 20 persen pada orang dewasa Kaukasia (yang terendah dari Eropa utara), dan sebesar 80 sampai 95 persen di antara penduduk asli Amerika, 65 sampai 75 persen diantara keturunan Afrika dan Afrika Amerika, dan 50 persen pada keturunan Hispanik. Prevalensi lebih dari 90 persen pada beberapa populasi di Asia Timur. 

Penyebab malabsorpsi laktosa dapat dibagi menjadi defisiensi laktase primer dan defisiensi laktase sekunder yang disebabkan oleh penyakit usus yang mendasari. 

Primer
  • Ras / etnik
  • Tumbuh kembang
  • Defisiensi laktase kongenital
Sekunder
  • Pertumbuhan bakteri berlebihan
  • Infeksi usus, misalnya Giardiasis
  • Jejas mukosa, misalnya : Celiac disease, Inflammatory bowel disease (terutama Crohn's disease), enteritis yang diinduksi obat maupun radiasi.

Istilah malabsorpsi laktosa umumnya digunakan untuk pasien-pasien dengan gejala khas dimana malabsorpsi laktosa intestinal telah dikonfirmasi dengan tes absorpsi (misalnya, uji penyerapan laktosa) atau tes malabsorpsi (uji laktosa napas hidrogen).

Pendekatan kepada pasien dengan malabsorpsi laktosa tanpa adanya penyakit yang mendasari mencakup empat prinsip umum :
  • Mengurangi asupan laktosa
  • Pergantian sumber nutrisi alternatif untuk menjaga asupan energi dan protein
  • Pemberian enzim pengganti yang tersedia secara komersial
  • Penganturan asupan kalsium dan vitamin D 

Sumber : UpToDate
Read more...

Labels

 
Majalah Kedokteran © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here